Senin, 20 September 2010

Meraih Kemenangan Hakiki Di Hari yang Fitri


Meraih Kemenangan Hakiki
Di Hari yang Fitri
B
ulan Ramadhan baru saja berlalu dan meninggalkan kita semua.Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah yang didalamnya banyak umat muslim aygn mengisi bulan Ramadhan dgn berbagai amalan. Tetapi jika kita lihat dan ditelaah secara seksama di Bulan Ramadhan banayak orang yang mendadak rajin membaca al-Qur’an, datang ke majlis-majlis pengajian, bahkan yang biasa jarang melakukan shalat malam pada bulan Ramadhan ia rela bangun malam hny untuk melaksanakan shalat malam. Memang semua amalan ini bagus untuk dilakukan karena ada contohnya dari Rasulullah, cuman yang di sayangkannya itu semua amalan ini hny dilakukan dibulan Ramadhan.
            Kalo qTa telaah dalam kehidupan sehari-hari ternyata berkahnya buLan Ramadhan hny bisa qTa rasakan dibulan ramadhan saja sedangkan diluar bulan Ramadhan (Setelah buLan Ramadhan) keberkahan saat bulan Ramadhan sangat jarang qta rasakan. Padahal  Allah SWT mengirimkan bulan Ramadhan kepada kaum muslimin itu agar kaum muslimin menjadi orang yang bertaqwa.
Bertaqwanya orang yang disebutkan oleh Allah atas tujuan ibadah shaum yaitu bukan hny pada bulan Ramadhan saja.Tetapi pengertian taqwa yang sebenarnya itu yaitu ta’at terhadap semua hukum Allah SWT secara kaffah (menyeluruh) tanpa adanya Fashluddin ‘Anil Hayyah (pemisahan agama dgn kehidupan).
            Kalo qTa amati bersama terutama dikalangan remaja sendiri tak jarang perilaku remaja antara sebelum dan sesudah Ramadhan itu sama saja.
Permasalahan remaja kali ini didasari pada beberapa faktor yaitu :
Fashluddin ‘Anil Hayyah
            Banyak dari kalangan kaum muslim yang melakukan pemisahan agama dengan kehidupan yang pada akhirnya menjadikan jiwa kaum muslim yang Liberal. Ketika seorang muslim menjunjung tinggi Freedom Of Life maka secara akal orang tersebut tak beda dengan binatang. Mengapa ? Karena bintang itu tak mempunyai aturan yang mengikat kehidupannya dan karena binatang itu tak mempunyai akal sehingga pantas kalo kehidupan binatang itu serba bebas sedangkan manusia itu diberikan akal dan aturan oleh Allah SWT yang berfungsi utnuk mengatur kehidupan manusia yaitu AGAMA (Aturan Gawe MAnusa). Ketika seorang muslim tidak menggunakan akal dan Agama dalam melakukan interaksi sehari-hari maka sesungguhnya dihadapan Allah itu derajatnya lebih rendah dibandingkan binatang. Maka sungguh benar bahwa Rasulullah SAW mengatakan banyak orang yang berpuasa hny mendapatkan pahala lapar dan dahaga saja tanpa menjadikannya sebagai insan yang bertaqwa sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Betapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan betapa banyak orang yang menghidupkan malam tidak mendapatkan apa-apa kecuali begadangnya saja.         (HR Ibn Majah).
            Dari Fashluddin ‘Anil Hayyah (Pemisahan Agama Dengan Kehidupan) ini menjadikan so2k seorang muslim terutama remaja yang serba bebas artinya yang biasanya sebelum bulan Ramadhan peraulannya bebas maka setelah bulan Ramadhan pun pergaulannya akan tetap bebas yang akhirnya menimbulkan bibit umat muslim yang berkepribadian sekular.
Kurang Pemahaman tentang Islam
            Ini merupakan faktor yang menjadi penyakit akut yang didera oleh kaum muslimin terutama pada kalangan remaja.Mengapa bisa terjadi ? Remaja merupakan generasi penerus umat yang pada waktu yang akan datang akan menjadi pemimpin dan penerus umat.  Artinya pemimpin yang akan datang itu ditentukan oleh kualitas para remaja sekarang. Apabila Remaja sekarang sudah menyimpang dari ajaran Islam maka tunggulah kehancuran yang akan terjadi di masa yang akan datang akibat hancurnya generasi remaja.
            Kurangnya pemahaman terhadap Islam melahirkan disorientasi terhadap ajaran islam yang sebenarnya. Tak sedikit dari kaum muslimin yang menjadikan Islam hanya sebagai pengatur dalam masalah ritual saja sedangkan interaksi didalam kehidupan sosial masyarakat selalu mengambil jalan tengah (kompromi). Pengambilan jalan tengah itu bukanlah solusi yang sebenarnya melainkan itu adalah solusi yang semu. Kalo dalam sebuah analogi ibarat di dalam suatu ujian disekolah jawabannya itu diberikan sebanyak lima opsi, diantara lima opsi itu tidak mungkin (hampir jarang) menemukan dua opsi yang jawabannya itu sama2 benar dan kebenaran itu pasti satu karena apabila kebenaran itu lebih dari satu maka akan menimbulkan suatu keragu-raguan.
            Oleh karena itu pemahaman terhadap Islam harus diluruskan bahwa Islam itu bukan hanya mengatur dalam masalah ritual tetapi Islam pun mengatur semua pemecahan masalah didalam seluruh aspek kehidupan.
Makna Kemenangan Hakiki
            Kemenangan hakiki tentunya bukan sekedar kemenangan yang ditempuh dengan jalan yang mudah melainkan dengan menempuh jalan yang sulit. Seseorang diakatakan meraih kemenangan hakikin jika dia meraih ketaqwaan yang sebenarnya. Pengertian taqwa yang sebenarnya adalah menjalankan semua perintah Allah dan Menjauhi semua larangan Allah SWT. Menjalankan semua perintah Allah dan Menjauhi semua Larangan Allah tentunya bukan hanya dalam sebagian aspek kehidupan saja semainkan dalam seluruh aspek kehidupan ta’at terhadap segala aturan yang Allah berikan secara kaffah (menyeluruh) tanpa terjadinya suatu pemisahan antara agama dengan kehidupan baik dalam masalah ritual, interaksi didalam keluarga,sekolah, masyarakat maupun dalam suatu wilayah yang lebih luas lagi.
            Oleh karena itu, mari kita meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT bukan hanya dalam ucapan saja melainkan dilakukan dan direalitaskan didalam kehidupan sehari-hari.Karena ketaqwaan yang sesungguhnya akan memecahkan semua problematika terutama pada remaja dan akan menghasilkan jalan keluar atas semua masalah. Sebagaimana firman Allah SWT : “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. at-Thalâq [65]: 2-3).
            Tidak hanya sampai disitu, ketaqwaan yang sebenarnya kepada Allah SWT akan menghantarkan kaum muslimin menuju pintu surga. Sebagaimana firman Allah SWT : “Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertaqwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.” (QS. ar-Ra'd [13]: 35).
            Oleh karena itu, kemenangan yang hakiki hanya bisa dicapai oleh ketaqwaan yang sebenarnya melalui penerapan syari’at Islam secara kaffah (menyeluruh) disemua aspek kehidupan tanpa terjadinya sedikitpun pemisahan agama dengan kehidupan dan mengambil semua solusi permasalahan umat (remaja) berdasarkan pada solusi islam  yang telah nyata memberikan kesejahteraan kepada umat baik muslim maupun non muslim dari zaman Rasulullah sampai pada tahun 1924 yaitu kekhalifahan Turki Utsmaniyah . Mudah2an qTa termasuk orang yang diberikan ketaqwaan yang sebenarnya dan qTa meraih kemenangan yang hakiki di hari yang Fitri.Amiin
            Wallahu ‘alam bi ash shawab
            Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Text Box: e-mail : rickyadityasmansa@gmail.com
FB : rickyadityasmansa@gmail.com
Blog : amanpisan.wordpress.com
   rickyadityasmansa.blogspot.comCreated by :
Ricky Aditya
DKM Nurul Ilmi
SMAN 1 Sumedang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kritikan dan saan yang Anda berikan